AD2244524

AD2244524

Senin, 17 Juli 2017

Masjid Babussalam islamic centre dan masjid Albania Kota Muara Enim yang arsitekturnya bagus dan cantik

Tidak banyak daerah di Indonesia yang memiliki Pusat Keislaman atau Islamic Center. Salah satunya adalah Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Kompleks tersebut merupakan pusat peradaban Islam terbesar di Muara Enim, dikelola oleh Badan Pelaksana Pendidikan dan Peningkatan Pemahaman Ajaran serta Budaya Islam (BP4ABI).
Sebagai penanggung jawab pengelolaan kompleks, BP4ABI memiliki empat bidang kegiatan, yakni pembinaan umat, pendidikan dan latihan, seni budaya Islam, dan ekonomi umat. Keempat bidang tersebut bertujuan merealisasikan program- program bernapaskan Islam bervisi “Terwujudnya Masyarakat Muslim yang Berkualitas, Berwawasan Nasional dan Global”.
Selain fasilitas pendidikan agama Islam dan asrama, Islamic Center Muara Enim juga mempunyai satu bangunan masjid yang megah, yakni Masjid Babussalam. Keindahan masjid tersebut menjadikannya sebagai landmark, tidak hanya untuk kompleks Islamic Center namun juga untuk Kabupaten Muara Enim.
Bangunan Masjid Babussalam tampil cukup bersahaja. Dominasi warna putih cenderung krem dengan paduan ungu muda dan sedikit kuning jauh dari kesan mewah. Warna-warna tersebut justru memberikan nuansa ramah dan hangat.
Masjid juga memiliki pekarangan yang luas dengan jalan-jalan akses menuju masjid dari fasilitas kompleks Islamic Center lainnya. Jalan ini tertata rapi dengan deretan lampu hias di kanan-kiri, sekaligus menjadi petunjuk ke arah masjid pada malam hari.
Bentuk dasar bangunan cukup sederhana dengan mengambil bentuk kubus tanpa banyak memainkan detail ornamen. Bentuk ini terlihat sangat padu dengan kubah yang dilapisi keramik berwarna senada dengan bangunan dan empat menara di setiap sudut bangunan.
Ruang utama masjid pun memberikan kesan bersahaja. Tidak banyak elemen hias di dinding masjid yang dilapisi cat warna putih dengan aksen jendela bermodel minimalis. Pola ini membuat lukisan kaligrafi bertuliskan huruf Arab di bagian atas dinding dan plakat emas yang diletakkan di dinding mengelilingi masjid sebagai pusat perhatian.
Plafon kubah masjid menggunakan konsep senada dengan dinding. Lapisan cat putih dengan elemen lampu hias dan sabuk plakat emas yang mengelilinginya menciptakan kesan bersahaja. Konsep serupa terlihat pada bagian mihrab.
Secara keseluruhan masjid memang tampil dengan kesederhanaan yang ramah. Namun, kebersahajaan ini tak menghalanginya menjadi jantung kegiatan di dalam kompleks Islamic Center Muara Enim.

inilah foto Arman salah satu orang Tanjung enim yang ke Masjid Babussalam tersebut

Selain Masji Babusslam islamic centre,Muara Enim juga memiliki Masjid yang kubahnya warna-warni layaknya bangunan-bangunan di Eropa.
Masjid Al Baniah yang terletak dipinggir jalan lintas sumatera (Jalinsum) Desa Ujanmas Lama Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muara Enim merupakan masjid termegah yang ada di Kabupaten Muara Enim. Masjid ini memiliki lima kubah yang indah dan berwarna-warni.
Masjid yang pembangunannya diperkirakan menelan dana milyaran rupiah tersebut, ternyata dibangun oleh seorang mualaf atau orang yang baru masuk agama islam keturunan Tionghoa bernama Muhammad Teguh. Dirinya masuk islam sekitar tahun 1992 lalu.
“Alhamdulilah, hari ini Masjud Al Baniah sudah dapat difungsikan oleh masyarakat untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Pembangunan masjid ini berlangsung selama dua tahun,” tutur Muhammad Teguh saat dibincangi disela-sela acara peresmian Masjid Al Baniah oleh Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar, Jumat (31/03/2017).
Teguh mengaku, atas izin Allah SWT pembangunan masjid ini murni dari dana pribadinya. Meski dibangun dengan megah, pengusaha ini ketika ditanya rinciaan biayanya dia hanya tersenyum dan mengatakan biarlah dirinya dan Allah yang tau.
Teguh juga menceritakan perihal pemberian nama masjid, yang berawal dari keinginannya memberi nama Masjid tersebut dengan nama Masjid Nabawi. Karena berharap masjid layaknya seperti Masjid Nabawi yang ramai dikunjungi jemaah.
“Namun, atas saran tokoh agama di Palembang sebaiknya jangan dinamakan dengan nama tersebut karena Masjid Nabawi sudah menjadi masjid bersejarah bagi umat Islam,” terangnya.
Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar saat peresmian Masjid Al Baniah menyampaikan, bahwa dirinya berharap agar masjid tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh warga sekitar bahkan bagi para pengendara yang melintas jalan lintas sumatera untuk singgah menunaikan salat di masjid ini.
“Bentuk masjid ini sangat indah dan megah jika dilihat dan lokasinya pun strategis yang terletak di pinggir jalan lintas. Masjid ini dibangun oleh seorang warga yang juga merupakan seorang mualaf. Jadi sudah seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan diisi dengan berbagai kegiatan ibadah,” harap Muzakir.
Dalam peresmian Masjid Al Baniah, hadir pula penceramah kondang Ustadz H Taufik Hasnuri asal Palembang, Ketua Komisi I DPRD Muara Enim Faizal Anwar, Dandim 0404 Muara Enim Letkol Inf Djamaludin, dan unsur SKPD di lingkup Pengkab Muara Enim. (Ws/ Kalvin)

Masji Albania jika di lihat dari Depan


 Masji Albania jika di lihat dari Belakang




Tidak ada komentar: